Selasa, 13 November 2018

Puisi, Judul: Pagi

Karya : Fikri Kurnia

Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang baku karena puisi ini buatan saya sendiri

Bangun pagi
Siap tuk menyambut mentari pagi
Segera ku bangkit dari tempat tidur
Tapi mengapa ku selalu sulit bangkit dari kasur
Layaknya seperti bangkit dari kubur

Pagi hari ku dengar suara ayam berkokok
kalau bangun kesiangan rejeki bakalan di patok
Nanti bakalan terasa sendiri tiba-tiba rejeki mu seret
Isi dompet cuman bon belanja di Ind*maret

Ku lihat burung sedang bernyanyi nyanyi
Bernyanyi sambil kesana kemari
Tanpa alunan nada yang mengiringi
Tanpa petikan gitar yang bermoledi

Terima kasih tuhan
Pagi ini engkau masih memberi ku nafas kehidupan
Dan masih bisa merasakan
Indahnya karunia dan ciptaan mu ya tuhan

Matahari terbit dari arah timur
Nikmat tuhan saking banyaknya sampai gak bisa di ukur
Tapi jangan lupa kamu harus selalu bersyukur
Dan kamu tidak boleh jadi orang yang takabur

Jangan lupa tuangkan semangat mu hari ini
Meskipun ada rintangan yang selalu menghalangi
Teruslah berkarya sampai akhir hayat
Dan jangan peduli pada mereka yang cuma bisa menghujat

Melangkah tak peduli cela, jalan terus ku tapaki
Hingga ku letih, pagi ini begitu ku nikmati
mungkin akan bosan tapi sebelum rasa bosan datang, ku akan lanjutkan
Rakit asa meniti jalan tekad ku mantapkan

Teruslah jangan berhenti merajut impian
Agar kau bisa sukses di masa depan
Kejarlah itu semua jangan pernah menyerah
Dan raihlah cita-cita dengan semangat cerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jawaban UAS (Pengantar Kecerdasan Tiruan) (7D) (Fikri Kurnia Ramadhan) (1903015027).

Sumber :  Online Learning Uhamka